Jumat, 21 Desember 2012

Juara Dua Kok Malah Nangis

Hari ini saya sebagai wali murid datang untuk mengambil rapor ke sekolah.
Agak telat sih, tapi tetep ngantri karena yang rapor yang dibagi duluan adalah kelas IA, sementara anak saya kelas IB. Sempat berdebar-debar karena tadi saya melihat untuk juara 3 di kelas IB sudah dibagi rapor dan hadiahnya ditenteng-tenteng oleh salah seorang murid.


Karena sungkan bertanya (lagian rame, hanya saya yang pria), akhirnya saya terpaksa menunggu giliran dipanggil. Setelah menunggu barang 15 menit, akhirnya saya dapat juga rapor tuh anak. Dengan tenang saya perhatikan nilai dan rangking, syukurlah juara 2. Tak begitu heran. Karena rapor mid-nya ranking 3. 

Segera saya telepon ke rumah ngasi tau ibunya (dipanggil Onya) kali Kesya juara 2. Mungkin anak saya dengar juga, eh reaksinya malah nangis. Tak tau kenapa. Kalo anak lain kebagian juara 2 mungkin bukan main girangnya, pikir saya dalam hati.


Oh ya, hampir kelupaan bawa hadiah juara 2 nya. Dengan sedikit galau rapor dan hadiahnya saya bawa pulang. Tuk ngasih kejutan, hadiahnya saya sembunyiin di balik jaket. Sampai di rumah, anak saya masih berlinang air mata. Eh ada apa neeeeh. "Hadiah tuk juara 2 gak ada nak,"ujar saya menggoda. Tangisnya makin keras. Segera saya menggendong adiknya, Jovi, dan Jovi memegang hadiah dari dalam kamar. Ta daaaaaa!!! kami pun tertawa melihat kakaknya yang juga mulai berhenti menangis melihat hadiah.

Akhirnya kami berkumpul di ruang tamu tuk membicarakan nilai rapor yang diraih kakak (Kesya). Mengingatkan Kesya agar nilai matematikanya ditingkatkan. Ibunya mengingatkan saya agar ikut membantu baik ketika ada kesulitan maupun tidak dalam mengerjakan PR matematika.

O ya, saya tanya Onya mengapa Kesya menangis meski udah juara 2. Jawabanya rada aneh juga, hal itu terjadi karena oom-nya menjanjikan jika berhasil meraih juara 1, maka Kesya akan dihadiahi IPad. Mak! Ada-ada saja.

Padahal saya tidak atau mengijinkan Kesya untuk memiliki IPad, takut mengganggu jadwal belajarnya. Akhirnya janji untuk IPad itu saya ubah dengan membawanya ke Time Zone. Saya bilang, kalau bermain di sana lebih asyik, kita bisa menikmati permainan bersama-sama.

Hmmmmm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar